Pernak-Pernik

Sabtu, 25 November 2017

Pelatihan oleh BI, Ibarat'Kuliah Singkst' Ekobis bagi Jurnalis


Bank Indonesia (BI) menggelar pelatihan wartawan daerah, 19-23
November 2017 di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta. Foto: Hafsa/Pjr

JAKARTA, PijarSulteng.com- Ratusan jurnalis media cetak, online, radio dan TV bersama jajaran Bank Indonesia dari 34 provinsi di
46 cabang, menjalin keakraban dalam wadah pelatihan wartawan daerah – Bank Indonesia (BI). Mereka mengasah aktualisasi diri untuk digembleng menjadi jurnalis ekonomi bisnis (ekobis) yang handal dan profesional terkait kondisi perekonomian di Indonesia selama tiga hari, yakni 19-23 November 2017 di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta.

Laporan : Babul Janna Sri Hafsa

Bank Indonesia (BI) merasa memiliki tanggungjawab moral untuk meningkatkan wawasan terkini bagi jurnalis mengenai masalah perekonomian nasional dan global. Tanggungjawab moral itu diaktualisasikan dalam bentuk pelatihan jurnalis daerah yang berkelanjutan.

Pelatihan jurnalis kali ini merupakan kali kedua yang dilaksanakan oleh BI dan ikuti ratusan jurnalis dari 34 provinsi yang ada di Indonesia. Khusus Sulawesi Tengah, 10 awak media mainstream yang dianggap sebagai representasi media di Provinsi Sulteng dan menjadi pilihan Bank Indonesia, diikutkan pada pelatihan yang berlangsung selama dua hari tersebut. Didampingi Trisno Wardoyo, Departemen Komunikasi BI Perwakilan
Provinsi Sulteng, 10 jurnalis pilihan BI Perwakilan Sulteng menuju kota metropolitan – Jakarta via Palu – Jakarta. Sedikitnya 580 jurnalis dari media besar di Indonesia, bergabung di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta. Di sana juga sudah berkumpul para petinggi BI yang memberikan informasi terkini terkait perkembangan terakhir perekonomian di Indonesia. Bahkan, untuk lebih memperdalam pengetahuan tentang masalah- masalah perekonomian bagi para jurnalis tersebut, BI menghadirkan pemateri yang sangat berkompeten pada masalah perekonomian serta sangat ternama. Di antaranya, Peter Jacobs, Kepala Satgas Pertemuan Tahunan IMF World Bank 2018; Pungky P Wibowo , Kepala Grup Pengelolaan Program Elektronifikasi, Keuangan Inklusif dan Perizinan Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI; Iskandar Simorangkir, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian RI sekaligus Sekretaris Tim Pengendalian Inflasi Pemerintah. Agar pelatihan tidak berlangsung monoton, pihak BI sudah menjadwal sedemikian rupa sehingga bisa berlangsung menarik, namun tetap dalam suasana keakraban.
Hari pertama, Senin (20/11/2017), diawali sambutan dari Kepala Departemen Komunikasi BI, Agusman kemudian diikuti sesi foto
bersama semua peserta pelatihan. Sesi berikutnya adalah membahas tentang pengendalian inflasi daerah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat disertai diskusi dan saling tukar informasi mengenai kiat-kiat di daerah mengendalikan inflasi. Intinya, di hari pertama pelatihan, para peserta dibekali pengetahuan dari beberapa narasumber. Di antaranya, pengendalian
inflasi daerah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Begitu pula dari Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Yoga Affandi mengenai Peran Strategis Media dalam Pengendalian Inflasi oleh
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian RI / Sekretaris Tim Pengendalian Inflasi Pusat Dr
Iskandar Simorangkir. Materi lainnya adalah mengenai Inflasi dan Kesejahteraan oleh Ekonom PT Samuel Aset Manajemen Lana
Soelistianingsih.

Di hari selanjutnya, peserta disuguhkan materi mengenai Program Elektronifikasi, Gerakan Nasional Non Tunai oleh Kepala Grup Pengelolaan Program Elektronifikasi, Keuangan Inklusif dan Perizinan Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Pungky P. Wibowo, PhD serta materi Perkembangan dan Kebijakan Sistem Pembayaran Nasional oleh Pemerhati Kebijakan Publik, Agus Pambagyo. Selain itu, peserta juga menerima materi Perkembangan
dan Kebijakan Sistem Pembayaran oleh Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI,elatihan oleh BI, Ibarat ‘Kuliah Singkat’ Ekobis bagi Jurnalis





Bank Indonesia (BI) menggelar pelatihan wartawan daerah, 19-23
November 2017 di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta. Foto: Hafsa/Pjr

JAKARTA, PijarSulteng.com- Ratusan jurnalis media cetak, online, radio dan TV bersama jajaran Bank Indonesia dari 34 provinsi di
46 cabang, menjalin keakraban dalam wadah pelatihan wartawan daerah – Bank Indonesia (BI). Mereka mengasah aktualisasi diri untuk digembleng menjadi jurnalis ekonomi bisnis (ekobis) yang handal dan profesional terkait kondisi perekonomian di Indonesia selama tiga hari, yakni 19-23 November 2017 di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta.

Laporan : Babul Janna Sri Hafsa

Bank Indonesia (BI) merasa memiliki tanggungjawab moral untuk meningkatkan wawasan terkini bagi jurnalis mengenai masalah perekonomian nasional dan global. Tanggungjawab moral itu diaktualisasikan dalam bentuk pelatihan jurnalis daerah yang berkelanjutan.

Pelatihan jurnalis kali ini merupakan kali kedua yang dilaksanakan oleh BI dan ikuti ratusan jurnalis dari 34 provinsi yang ada di Indonesia. Khusus Sulawesi Tengah, 10 awak media mainstream yang dianggap sebagai representasi media di Provinsi Sulteng dan menjadi pilihan Bank Indonesia, diikutkan pada pelatihan yang berlangsung selama dua hari tersebut. Didampingi Trisno Wardoyo, Departemen Komunikasi BI Perwakilan
Provinsi Sulteng, 10 jurnalis pilihan BI Perwakilan Sulteng menuju kota metropolitan – Jakarta via Palu – Jakarta. Sedikitnya 580 jurnalis dari media besar di Indonesia, bergabung di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta. Di sana juga sudah berkumpul para petinggi BI yang memberikan informasi terkini terkait perkembangan terakhir perekonomian di Indonesia. Bahkan, untuk lebih memperdalam pengetahuan tentang masalah- masalah perekonomian bagi para jurnalis tersebut, BI menghadirkan pemateri yang sangat berkompeten pada masalah perekonomian serta sangat ternama. Di antaranya, Peter Jacobs, Kepala Satgas Pertemuan Tahunan IMF World Bank 2018; Pungky P Wibowo , Kepala Grup Pengelolaan Program Elektronifikasi, Keuangan Inklusif dan Perizinan Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI; Iskandar Simorangkir, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian RI sekaligus Sekretaris Tim Pengendalian Inflasi Pemerintah. Agar pelatihan tidak berlangsung monoton, pihak BI sudah menjadwal sedemikian rupa sehingga bisa berlangsung menarik, namun tetap dalam suasana keakraban.
Hari pertama, Senin (20/11/2017), diawali sambutan dari Kepala Departemen Komunikasi BI, Agusman kemudian diikuti sesi foto
bersama semua peserta pelatihan. Sesi berikutnya adalah membahas tentang pengendalian inflasi daerah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat disertai diskusi dan saling tukar informasi mengenai kiat-kiat di daerah mengendalikan inflasi. Intinya, di hari pertama pelatihan, para peserta dibekali pengetahuan dari beberapa narasumber. Di antaranya, pengendalian
inflasi daerah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Begitu pula dari Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Yoga Affandi mengenai Peran Strategis Media dalam Pengendalian Inflasi oleh
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian RI / Sekretaris Tim Pengendalian Inflasi Pusat Dr
Iskandar Simorangkir. Materi lainnya adalah mengenai Inflasi dan Kesejahteraan oleh Ekonom PT Samuel Aset Manajemen Lana
Soelistianingsih.

Di hari selanjutnya, peserta disuguhkan materi mengenai Program Elektronifikasi, Gerakan Nasional Non Tunai oleh Kepala Grup Pengelolaan Program Elektronifikasi, Keuangan Inklusif dan Perizinan Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Pungky P. Wibowo, PhD serta materi Perkembangan dan Kebijakan Sistem Pembayaran Nasional oleh Pemerhati Kebijakan Publik, Agus Pambagyo. Selain itu, peserta juga menerima materi Perkembangan
dan Kebijakan Sistem Pembayaran oleh Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI,

Rabu, 27 September 2017

Arena Festival Anak Sholeh Tingkat Nasional ke X di Banjarmasin


Kafila Sulawesi Tengah hadir di Festival Anak Sholeh (Fasi) ke X 13-16 September di Banjarmasin - Kalimantan Selatan, ana pun ikut dalam rombongan itu sebagai pengurus DPW BKPRMI Sulteng dibawa koordinator Sabrin. Dan Alhamdulillah kontingen Sulteng memperoleh Emas dan Perak dari cabang lomba Kisah Islami Kategori TQA dan Nasyid Islama kategori TPA. Rasanya tidak sia - sia untuk hadir disini karena banyak pelajaran yang dapat dipetik utamanya pengelolaan TPA di daerah ini sangat eksis tanpa tergantung dari pemda sehingga bisa menyiapkan bonus pembinaan kepada pemenang lomba. Mungkin ini salah satu contoh dalam pembinaan TPA sehingga tidak tergantung dengan pemerintah dalam hal pembiayaan saat adakan event


Pemenang Nasyid Islami yang berjumlah 5 orang


                           Pemenang lomba Kisah Islami tingkat TQA, mengisahkan tentang
                           Nabi Ayub - Semangat buat Nurul

Kelompok TPA dari tuan rumah yang disiapkan untuk menjemput Presiden

Kalsel Juara Umum karena mendominasi penyabetan juara di Fasi ke X


Presiden, Joko Widodo turut hadir dalam pembukaan Fasi ini mengenakan sarung dan jas sambil membagi - bagikan sepeda, batik dan buku

                      Tim Dokumentasi selalu eksis dalam memantau setiap kegiatan yang di pusatkan di 14                         titik dalam waktu bersamaan

Me
Qita2

Presiden berpose dgn santri....pada ceria dan happy


                                        Mantap Rombongan Fasi

Sabtu, 02 September 2017

Silaturahmi bersama keluarga Besarku 2016

Berkunjung ke kota Daeng lagi . Mampir di Maros, Makassar lalu ke Parepare....Asyik deh bersama My Family seru semoga bisa berkumpul lagi tahun berikutnya.


Makasih ya Allah atas nikmat kebersamaan yang Engkau berikan...
Saking sibuknya jarank berkumpul dengan keluarga padahal bersilatuhami itu sangat penting, apalagi orang tua sisa seorang yang hidup...betapa ingin berlama - lama disini bersama keluarga besarku tapi waktu cuti hanya sebentar. Mungkin laen kesempatan waktunya sudah tak terbatas karena sudah jadi Bosss....semoga bisa jadi Owner bisa menciptakan lapangan pekerjaan, bisa menyumbang ke PA dan berimfak ke anak fakir miskin dan anak terlantar....betapa inginnya saya memberi....karena tangan diatas lebih baik dari tangan dibawah
                                            Berpose di Patung Habibie - Parepare City









Akhir Taon 2016 di Ibu Kota Negaraku bersama si Imutku

Menepati janji tuk berkunjung  ke ibu kota negara Indonesia. Bersama si imutku, tujuannya agar bisa memperkenalkan  sekilas tentang  ibu kota negara  agar bisa menambah wawasan tentang Jakarta yang hari - harinya hanya di tonton di TV saja...bisa melihat bagaimana kemacetan di ibu kota, sehingga warganya harus disiplin untuk bergegas ke kantor dari dini hari untuk menghindari kemacetan....selain itu mengajaknya ke Monas....Ancol, tempat pembelanjaan. Selain itu mencabo Transjava yang sangat tertib trayek.....soal di Indonesia Timur termasuk Palu - Sulawesi Tengah belum ada seperti itu.... Hanya tidak sempat naik kereta api...supaya kelak besar nanti sudah bisa menganalisa tentang perkembangan di suatu daerah dan bisa membandingkan antar ibu negara, ibu kota provinsi dan kabupaten....

Insya Allah Taon depan jika masih ada kesempatan akan berkunjung di daerah yang lain lagi untuk mengedukasi perkembangan teknologi dari waktu ke waktu
Bertiga Qta e

Di Kamar Hotel depan Blok M